Posted by : Nurinaernest
Senin, 10 November 2014
Pagi ini seekor kecoa terbang membangunkan tidur nyenyakku. Kecoa yang dengan tiba-tiba masuk ke kamar kosku tanpa permisi. Mendengar suara sayapnya, aku terbangun dengan sigap. Aku meraih sapu cepat dan menyerangnya. Ia masih hidup dan merayap keluar. Tubuhnya berwana cokelat (warna kesukanku), tetapi bukan binatang kesukaanku. Aku jadi teringat ketika Afifah Afra menanyaiku ketika workshop "Apakah yang kamu takuti?" . Seharusnya aku menjawab kecoa terbang pada waktu itu. Tapi aku justru menjawab "Takut dosa". Yang justru sekarang ini aku tidak takut dosa telah memukul kecoa itu dengan sapu.
Beberapa menit kemudian, aku memutuskan untuk mengambil wudlu. Dini hari seperti ini, kuputuskan untuk sholat tahajjud. Aku kembali teringat akan kecoa tadi. Begitu hebatnya dia yang mampu membangunkanku lebih cepat dibandingkan alarm sekeras apapun. Aku terbangun dan sholat karena tergugah oleh kecoa terbang. Pelajaran yang dapat dipetik hari ini adalah: kadang kita terbangun dan tersadar karena sesuatu yang kita benci hadir secara tiba-tiba. Ya, seperti kecoa tadi.
8 November 2014