Posted by : Nurinaernest Sabtu, 09 Agustus 2014

  Sering-seringlah melihat langit ketika malam hari. Barangkali bintangnya indah. Jadi postingan ini ingin aku beri judul "Menatap Bintang bersama Kakak Tingkat" tapi tidak jadi. 

  Tanggal 18 Juli 2014, aku diajak Kakak Alam pergi ke kampus pukul 20.30. Tahu tidak perasaanku saat itu? Aku merasa selama kuliah ini jadi benar-benar bebas dan sering melakukan sesuatu  hal baru yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Seperti menatap bintang di langit kampus di malam hari. Lalu aku kira Kakak Alam sedang mengerjakan tugas besar bersama kakak-kakak tingkat yang lain. Ternyata, mereka memang terbiasa menatap bintang dan ngobrol bersama. Akhirnya aku pun ikut serta. Kakak Alam menjemputku, dan tiba di kampus, kami menembus bukit berumput dekat studio keramik karena portal di tutup. Disana ada Mas Akhri dan Kak Cemong. Kak Cemong pun menggelar tikar dan aku menatap bintang bersama mereka bertiga. 

  Kakak Alam mengatakan padaku mumpung aku sedang bersama orang-orang yang pintar di bidangnya, jadi aku harus memanfaatkan kesempatan tersebut. Aku disuruh bertanya tentang hal-hal yang ingin kutanyakan. Tapi aku malah jadi bingung sambil menatap Mas Akhri yang sedang main Facebook, disusul dengan Kak Cemong yang nonton video Payung Teduh. 

  Ada banyak hal sebenarnya yang ingin kutanyakan saat itu yang semuanya menguap bersama dinginnya angin yang berhembus. Kak Cemong kedinginan, tapi anehnya aku sangat kepanasan. Aku merasakan gatal-gatal di sekitar wajahku. Entah mengapa. Padahal baru saja mereka bertanya padaku apakah aku punya alergi dingin dan aku menjawab kalau aku tidak punya alergi.

  Ini adalah pertama kalinya aku menatap bintang di langit Parkinsen. Kuakui bintang malam itu sangat indah. Aku jadi tersadar bahwa banyak hal-hal yang menakjubkan di dunia ini yang terlewatkan dan tidak tersadari di hidupku. Padahal hal-hal itu sering terjadi. Mereka mengobrol tentang Milky Way, rasi, gugusan, hingga Pasar Seni di Bandung. 

  Kata Kakak Alam, sebenarnya aku tidak perlu belajar di Seni Rupa Murni. Cukup teruskan saja menulisnya pasti bisa oke dan keren. Tapi aku menyanggahnya. Menurutku justru lebih menyenangkan kalau bisa mempelajari keduanya sekaligus. 

  Kata mereka aku sangat polos, :( hingga mereka tertawa dan bertanya apakah aku sudah pacaran atau belum. Tapi kata mereka orang yang polos itu justru menyenangkan karena membuat temannya tertawa dan terhibur. Jadi sebenarnya aku polos atau bodoh -_-

  Malam semakin dingin, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Kalau tidak salah hampir pukul 12 malam. Kukira akan sampai tiba saatnya sahur akan di kampus. Ternyata tidak. Dan menatap bintang di langit Parkinsen ini tidak akan pernah aku lupakan.

  Look at the Sky dan kamu akan bersyukur bisa menikmati indahnya bintang di langit malam :)

 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Followers

copyright by Nurina Susanti. Diberdayakan oleh Blogger.

NURINAERNEST

Foto Saya
Indonesian author | Love Printmaking | Be enthusiasticc everyday! :)

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

- Copyright © 2013 Nurinaernest -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -