Posted by : Nurinaernest Senin, 28 Maret 2016

   Untuk mengetahui pandangan budaya dalam suatu masyarakat, tidaklah semata-mata kita dapatkan dari tulisan-tulisan ilmiah saja. Demikian juga tidak perlu kita harus terjun masuk ke dalam masyarakat yang bersangkutan, tetapi dapat kita lakukan dengan cara menggali karya-karya fiksi atau nonilmiah seperti buku-buku sastra atau novel-novel.
    Bahkan kita dapat melihat bahwa dari tulisan-tulisan semacam itu, banyak sekali terungkapkan pandangan-pandangan dari suatu kebudayaan tertentu yang hidup dalam suatu masyarakat pada masa-masa tertentu. Suatu hal yang dapat dimengerti apabila diingat bahwa karya-karya fiksi adalah suatu produk kehidupan yang banyak mengandung nilai-nilai sosial, politis, etika, religi, filosofis dan dan sebagainya, yang bertolak dari pengungkapam kembali suatu fenomena kehidupan. Sedangkan si pengarang sendiri sebagai penciptanya adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Ketika ia menciptakan karyanya, ia tidaklah melulu hanya terdorong oleh luapan atau desakan dari dalam dirinya untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya, cita-citanya saja, tetapi juga berkeinginan untuk menyampaikan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, pendapat, kesan-kesan dan bahkan juga keprihatinan-keprihatinannya atas suatu peristiwa yang terjadi pada seseorang atau pada sekelompok orang. 
    Karya-karya fiksi yang terwujud dalam karya sastra atau buku-buku novel adalah suatu tuangan pengalaman manusia secara menyeluruh, atau merupakan suatu terjemahan yang terkadang begitu memikat tentang perjalanan hidup manusia ketika  ia mengalami dan bersentuhan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini. Bahkan dapat dikatakan pula bahwa karya fiksi adalah suatu potret realitas yang terwujud melalui bahasa. Fiksi yang bermutu merupakan satu bentuk kesenian di mana seorang pengarang yang serius menafsirkan pengalaman hidupnya.

     Pandangan tentang wanita Jawa
   Maria A. Sardjono dalam bukunya yang berjudul Paham Jawa, menguak falsafah hidup manusia Jawa lewat karya fiksi mutakhir Indonesia. Di situ dia menelaah, meneliti, mengkaji, membaca bagaimana karya-karya sastra Indonesia seperti novel maupun roman ternyata mengisahkan tentang wanita Jawa. Di antaranya dalam buku Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi. Tokoh Pariyem adalah seorang wanita muda yang berasal dari Wonosari, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah keluarga ningrat. Melalui tokoh ini, pengarang mencoba untuk mengungkapkan dunia batin seorang wanita Jawa yang merefleksikan pelbagai aspek kehidupan berlatar budaya Jawa. Antara lain mistik Jawa yang terwujud dalam sikap nrimo ing pandum.menerima saja realitas kongkret yang dihadapi sebagai bagian dari kehidupan yang mau ataupun tidak, harus dijalaninya. Sebagai seorang babu, Pariyem menyadari kedudukan dan fungsinya bagi kelangsungan sistem masyarakat di mana dalam keseluruhan tatanan mayarakat terdapat inter-relasi yang saling membutuhkan. Ia memahami bahwa kehidupan itu sudah seharusnya berjalan demikian sehingga tak perlu menuntut ini dan itu yang menyalahi tatanan yang sudah ada.
     Kemudian dalam cerita yang berjudul Di Bumi Aku Bersua Di Langit Aku Bertemu, karya Titis Basino P.I, novel ini mengishkan perjalanan hidup dua orang gadis beraudara dari keluarga Jawa yang masih terikat tradisi lama, lewat tiga zaman. Zaman penjajahan Belanda, zaman pendudukan Jepang dan zaman kemerdekaan. Sang kakak yaitu Yulia, menikah karena terpaksa, demi tidak didahului adiknya yang sudah ingin menikah. Sebab kepercayaan Jawa, yang sangat dipegang teguh oleh ibu kedua gadis itu, mengatakan bahwa didahului adik menikah itu tidak baik.
      Berbeda dengan Tiara adiknya yang menikah karena cinta, Yulia tidak mencintai suaminya. Namun sebagai wanita yang dididik untuk selalu berbakti kepada suami dan harus setia kepadanya, Yulia tetap ingin melakukan tugas kewajibannya di dalam rumah tangganya dengan baik. Protes, rasa tak puas dan pergolakan batinnya, dibiarkan tetap berada di dalam batinnya saja.
     Sedangkan nasib Tiara yang menikah karena rasa cinta, dalam usia perkawinannya yang masih muda itu juga harus menerima nasibnya. Suaminya meninggal dunia dalam kecelakaan kapal terbang. Tetapi sebagaimana didikan yang diterima oleh Yulia, Tiara pun mampu menyimpan duka hatinya untuk dirinya sendiri. Bahkan tatkala menderita sakit berat dan menghadapi ajalnya pun, Tiara mampu bersikap pasrah, dan dengan kesiapan mental berani menghadapi kematian sebagai sesuatu yang tak terelakkan oleh seorang manusia mana pun.
     Dari cuplikan di atas, kelihatannya kaum wanita memang lebih dituntut untuk menjadi manusia Jawa yang mencerminkan keluhuran budi. Boleh jadi karena kaum wanita adalah orang yang lebih banyak menghadapi permasalahan yang menyangkut perasaan atau emosi. Maka juga dituntut atau diharapkan  ntuk selalu dapat mengendalikan diri, menjaga jangan sampai emosi-emosi negatif seperti kesedihan, kemarahan, kecemburuan, kekecewaan, dan semacam itu, sampai terbias keluar. Kemampuan untuk menyembunyikan perasaan-perasaan sebenarnya, dinilai tinggi. Dalam hal ini Titis Basino melukiskannya sebagai berikut:
      "Selama tiga hari itu Tiara tidak banyak bicara. Dia menyembunyikan kepedihan hatinya dengan menangis diam-diam di kamar." (Di Bumi Aku Bersua Di Langit Aku Bertemu, halaman 71)
      Padahal saat itu Tiara baru saja menghadapi kematian menadak suaminya, di saat mereka masih dapat dikatakan sebagai penganti baru pula.
     Yang menarik menurut pandangan saya di sini adalah bagaimana karakter wanita Jawa yang tergambar dalam karya fiksi Indonesia. Sepaham dengan Maria A. Sardjono, bagaimana ia menelaah dan membaca dengan sangat teliti karya-karya tersebut sehingga banyak pelajaran yang dapat diambil. Terutama penggambaran dari sikap pengendalian diri yang sangat kuat agar segala macam emosi negatif tidak tebias keluar, jiwa yang lapang untuk menyimpan segudang maaf dan keluhuran-keluhuran budi lainnya.
   
   

DAFTAR PUSTAKA:
     Sardjono A. Maria. 1995. Paham Jawa, Menguak Falsafah Hidup Manusia Jawa Lewat Karya Fiksi Mutakhir Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Followers

copyright by Nurina Susanti. Diberdayakan oleh Blogger.

NURINAERNEST

Foto Saya
Indonesian author | Love Printmaking | Be enthusiasticc everyday! :)

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

- Copyright © 2013 Nurinaernest -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -