Fleksibel dan Dinamis Bersama ASUS Vivobook 13 Slate OLED T3300
Kabar baik datang dari ASUS saat luncurkan produk terbarunya kali ini, laptop detachable dengan panel layar OLED pertama di Indonesia. Vivobook 13 Slate OLED yang menjunjung fleksibilitas dengan beragam kelebihannya serta menjawab berbagai kebutuhan kita. Vivobook 13 Slate OLED merupakan perangkat yang serba guna, dengan keyboard ukuran penuh yang dapat dilepas dan cover stand yang memiliki engsel 170°. Vivobook 13 Slate OLED juga dibekali dengan layar sentuh menjadi semakin nyaman saat digunakan pada mode tablet. Laptop ini juga telah mendukung penggunaan stylus dengan teknologi MPP 2.0.
Laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11.
Pusat Jajan Selera Rakyat Magetan
Pujasera (Pusat Jajan Selera Rakyat) yang ada di Magetan adalah tempat buka puasa yang paling saya minati. Lokasinya tepat di dekat Alun-alun Magetan. Kadangkala tidak semua yang saya cari tersedia, tetapi kenikmatan ketika melihat makanan dan minuman yang dijual membuat ngabuburit saya terasa menyenangkan. Kadangkala ada penjual gelang-gelang, yang serta-merta membuat saya bersemangat untuk memilih dan memutuskan untuk membelinya. Ya, karena pada dasarnya saya sangat menyukai aksesoris ini. Saya tidak akan ragu merogoh kocek demi membeli gelang-gelang itu. Fokus saya memang terpecah antara membeli accecories atau menu berbuka, tapi keduanya tetap saya kelilingi.
Pada pukul 17.00, masyarakat terutama yang berada di dekat Alun-alun sudah stay memilih untuk berjalan-jalan di sini dan melihat aneka jajanan yang sekiranya bisa dibeli untuk berbuka. Macam-macam ada Es Dawet, Singkong Keju, Aneka Lauk, Bakso dan Mie Ayam, Tape Hitam, Pecel, Batagor dan masih banyak lainnya. Harganya merakyat, dan pilihannya banyak.
Makanan yang paling saya suka tentu saja pentol, bakso tusuk atau yang disebut corah yang menurut saya paling enak. Selain itu juga ada Lentho, lauk yang dibuat dari ketela semacam perkedel berbentuk bulat yang hangat-hangat mantap.
Di Pusat Jajan Selera Rakyat ini juga, terdapat lukis anak bersama yang sering dijumpai di Pasar Malam kota-kota kecil lain. Yaitu berjajar gabus/sterofoam seukuran sekitar 30x40 cm dengan easel mini yang lucu dan menggemaskan. Anak-anak dengan minat seni akan berjajar dan melukis, mewarnai karakter yang sudah tercetak pada sterofom putih itu. Didampingi oleh orangtua yang menunggui di sampingnya.
Sejujurnya saya tidak terlalu sering berbuka di luar. Karena berada di rumah dan berbuka puasa bersama anggota keluarga terasa menyenangkan. Namun karena melihat Pujasera, seperti sedang menyaksikan pertunjukan Live, rasanya berkesan dan tentu menjadi Pusat Jajan yang recommend kala berbuka bersama. Apalagi ketika kebetulan Ibu sedang tidak memasak. Yuk mari mampir ke Pujasera ;)
Semoga aku menemukan kolak :)
hehehe
Aamiin
Alhamdulillah, saya berjumpa dengan Ramadhan 1440H. Bersyukur kepada Allah karena dipertemukan dengan Ramadhan kembali. Puasa kali ini, saya menjalaninya di kota kelahiran saya, Magetan. Biasanya puasa pertama saya berada di kota rantau selama kurang lebih hampir enam tahun. Dan kali ini berbeda.
Karena Ibu tidak membuat minuman spesial, akhirnya sore tadi, sekitar pukul 5 sore, Bapak meminta saya untuk membeli kolak di Pujasera (Pusat Jajan Selera Rakyat), yang terletak di Alun-Alun Kota Magetan. Yaitu tempat biasanya orang-orang mencari jajanan dan akan menemukan aneka minuman serta makanan yang bisa menjadi menu buka puasa.
Saya positif thinking dan yakin akan menemukan kolak di sana. Maka saya tidak mengantongi opsi minuman lain selain kolak. Namun, rupanya saya tidak menemukan itu. Saya heran kenapa tidak ada kolak yang biasanya selalu dijual di tempat-tempat seperti ini. Apakah kolak sekarang telah menjadi minuman langka?
Saya berputar di seantero kora Magetan dengan motor Matic kesayangan Kakak saya. Karena saya tidak membawa ponsel maupun teman, akhirnya saya bingung akan membeli apa untuk alternatif pengganti kolak. Hari ini berasa seperti ingin membelikan makanan untuk orang ngidam. Padahal yang menginginkan kolak adalah Bapak saya. Seketika saya merasa menyesal, mengapa saya tidak bisa membuat kolak. Alhasil saya bertekad untuk bisa membuat aneka jenis masakan sesudah kejadian ini menimpa saya.
Tiba di sebuah angkringan tepi jalan di Pasar Sayur, saya bertanya kepada seorang Ibu yang sedang berjualan. Ada dua orang Bapak-bapak yang sedang duduk di situ.
"Bu, ada Kolak?"
"Ndak ada, Nduk. Coba di lemari ujung sana, ada kolak gratis,''
Seketika saya mencari lemari dan dan tak kutemukan kolak. Mungkin telah habis.
Dan hingga azan berkumandang, sore telah berlalu, sekitar telah gelap, saya tak menemukan kolak. Walau saya telah berkeliling-keliling seperti Kolak Hunter.
Oh Kolak, betapa langkanya engkau hari ini.
Semoga saja, esok Ibu bisa menghadirkan sebuah kolak untuk Bapak. Dan saya harus membantunya.
Bismillah.
Aku terkejut
Aku gembira
Aku terharu
Aku bahkan menulisinya di buku catatan hitamku
Dan baru saja,
Ponsel genggamku mati
Aku sedih
Aku merana
Aku tidak bisa tidur
Aku gelisah
Aku khawatir
Iya, benar
Senang dan sedih itu sedikit sekali jaraknya
Yogyakarta
19 Januari 2019